Sunday, August 2, 2020

ISMAN





Kuberitahu kepala sekolah bahwa besok Senin tidak jadi tatap muka dengan para siswa yang mana saya jadi wali kelasnya yang baru, walaupun ibu kepala telah mengijinkan meski tetap harus mematuhi standard covid-19 yaitu anak-anak harus masuk secara bergiliran jadi dua shift, pakai masker, cuci tangan, check suhu, dengan alasan harus ke Surabaya menjenguk kakak ipar sakit dan kondisinya sangat memprihatinkan. Kepala sekolah mengijinkan saya dengan pesan untuk berhati-hati karena Surabaya adalah zona hitam covid-19.

Bersama tante, saya menuju kota dimana kakak saya tinggal. Perjalanan sangat singkat karena naik kendaraan yang sudah dicheck kelayakannya sebelum berangkat bahkan sempat mengganti ban mobil kanan belakang serta lewat tol Yogya-Surabaya hanya menempuh waktu 4 jam. Berangkat jam 23.00 tiba jam 03.00. Karena masih sangat pagi maka agak lama baru bisa masuk rumah kakak menunggu ada yang bangun bukakan pintu. Saya pingin banget melihat kakak ipar yang terkapar sakit di kamarnya namun saya harus menahan diri karena saya harus bersih diri setelah menempuh perjalanan jauh. Setelah subuh saya pun harus merem sebentar karena super mengantuk. Baru setelah bangun dan bersih diri, saya beranikan ke kamar kakak ipar. Begitu melihat saya dan tante saya, beliau menangis. Saya dan tante membujuknya agar bersedia dirawat di rumah sakit. Alahmdulillah, akhirnya kakak mau dirawat di rumah sakit. Sekarang kondisinya sudah lebih baik.

Pukul 23.00 saya bersama tante harus segera balik. Tiba di rumah pas azan subuh. Setelah sholat subuh saya tidur sejenak sekedar menghilangkan kantuk dan penat. Saat bangun tidur saya buka wa. Ada pesan yang membuat hatiku gundah. Pesan tersebut dari kepala sekolah: “Sudah pulang bu?” Saya jawab : “Sudah tadi pas waktu subuh.” Terus beliau bilang kalau saya harus istirahat di rumah saja dan tidak boleh ke sekolah selama dua pekan. Ternyata saya harus melaksanakan Isman atau Isolasi mandiri, karena saya barusan bepergian ke kota yang masuk zona hitam covid-19. Alhamdulillah…saya harus belajar sabar dan ikhlas.


Yogyakarta, 3 Agustus 2020