Sunday, August 2, 2020

ISMAN





Kuberitahu kepala sekolah bahwa besok Senin tidak jadi tatap muka dengan para siswa yang mana saya jadi wali kelasnya yang baru, walaupun ibu kepala telah mengijinkan meski tetap harus mematuhi standard covid-19 yaitu anak-anak harus masuk secara bergiliran jadi dua shift, pakai masker, cuci tangan, check suhu, dengan alasan harus ke Surabaya menjenguk kakak ipar sakit dan kondisinya sangat memprihatinkan. Kepala sekolah mengijinkan saya dengan pesan untuk berhati-hati karena Surabaya adalah zona hitam covid-19.

Bersama tante, saya menuju kota dimana kakak saya tinggal. Perjalanan sangat singkat karena naik kendaraan yang sudah dicheck kelayakannya sebelum berangkat bahkan sempat mengganti ban mobil kanan belakang serta lewat tol Yogya-Surabaya hanya menempuh waktu 4 jam. Berangkat jam 23.00 tiba jam 03.00. Karena masih sangat pagi maka agak lama baru bisa masuk rumah kakak menunggu ada yang bangun bukakan pintu. Saya pingin banget melihat kakak ipar yang terkapar sakit di kamarnya namun saya harus menahan diri karena saya harus bersih diri setelah menempuh perjalanan jauh. Setelah subuh saya pun harus merem sebentar karena super mengantuk. Baru setelah bangun dan bersih diri, saya beranikan ke kamar kakak ipar. Begitu melihat saya dan tante saya, beliau menangis. Saya dan tante membujuknya agar bersedia dirawat di rumah sakit. Alahmdulillah, akhirnya kakak mau dirawat di rumah sakit. Sekarang kondisinya sudah lebih baik.

Pukul 23.00 saya bersama tante harus segera balik. Tiba di rumah pas azan subuh. Setelah sholat subuh saya tidur sejenak sekedar menghilangkan kantuk dan penat. Saat bangun tidur saya buka wa. Ada pesan yang membuat hatiku gundah. Pesan tersebut dari kepala sekolah: “Sudah pulang bu?” Saya jawab : “Sudah tadi pas waktu subuh.” Terus beliau bilang kalau saya harus istirahat di rumah saja dan tidak boleh ke sekolah selama dua pekan. Ternyata saya harus melaksanakan Isman atau Isolasi mandiri, karena saya barusan bepergian ke kota yang masuk zona hitam covid-19. Alhamdulillah…saya harus belajar sabar dan ikhlas.


Yogyakarta, 3 Agustus 2020

Thursday, July 30, 2020

Pelajaran tentang Qurban



Mengapa Allah swt memerintahkan nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya yaitu nabi Ismail as? Pertanyaan ini muncul pada benak kita semua. Hal itu sangatlah wajar menjadi sebuah pertanyaan. Masa iya sih seorang ayah kok diperintah untuk menyembelih puteranya. Sakit saja diobatin supaya anak tidak mengalami kesakitan yang panjang. Kok malah anak sehat wal afiat diminta untuk disembelih.  Namun dibalik Allah memerintahkan sesuatu untuk dikerjakan, pastilah ada rahasia di dalamnya yang kita harus mengetahuinya.

Kita semua paham bahwa ibadah Qurban yang diadakan setiap 10 – 13 Dzulhijjah adalah mengikuti sunnah nabi kita Ibrahim as dan putranya-Ismail as. Ceritanya yang tertera dalam Al Qur’an surat Ash-Shaaffaat ayat 99 – 111  tentang beliau berdua sangatlah dramatis.

Setelah sekian lama berpisah karena Nabi Ibrahim harus meninggalkan ibu Hajjar dengan bayi Ismail di tengah padang pasir Makkah, akhirnya  mereka bertemu. Wajar karena kerinduannya pada orang-orang yang disayanginya, membuat nabi Ibrahim as terbuai dengan sendau gurau bersama putranya yang sudah tumbuh besar menjadi seorang remaja. Menyaksikan hal yang demikian, maka Allah swt menguji keimanan nabi Ibrahim as. Adakah Allah swt yang lebih ditaati ataukah kecintaan pada putranya lah yang diutamakan. Sehingga Allah perintahkan nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya-Ismail as melalui mimpinya. Hingga tiga kali mimpi yang sama terjadi, kemudian nabi Ibrahim berkesimpulan bahwa ini adalah perintah yang harus ditunaikan tanpa keraguan.

Selanjutnya nabi Ibrahim menyampaikan kepada putranya-Ismail as bahwa beliau harus menyembelihnya. Nabi Ismail pun menjawab bahwa jika memang itu perintah Allah maka harus ditaati dan dilaksanakan. Betapa sebuah pengorbanan yang luar biasa untuk lulus ujian keimanan. Hingga akhirnya pengorbanan mereka diterima dan Allah telah menggantikan posisi Ismail yang siap disembelih dengan seekor domba yang gemuk dan sehat. Ini bukti bahwa jika kita melaksanakan perintah Allah dengan penuh ketaatan dan keikhlasan maka sungguh pahala Allah sangat luar biasa bahkan yang tidak pernah kita pikirkan itu dihadiahkan pada orang-orang yang takwa.

Dengan berqurban maka kita bertaqarrub atau mendekat kepada Allah.SWT dengan penuh ketaatan menjalankan seluruh yang diperintahkan dan menjauhkan diri dari apa yang dilarang Allah swt. Apa yang harus kita korbankan yaitu “Ismail”. Ismail bisa berupa harta benda, pangkat dan jabatan, popularitas, bahkan anak-anak sukses yang membuat kita bangga dan sombong dan apapun yang lainnya yang mmembuat kita jadi lalai dan durhaka kepada Allah swt sang Khalik yang wajib kita sembah dan taati. Jika kita mampu “menyembelih Ismail” maka kita telah taqorrub kepada Allah swt. Boleh kita punya harta dunia tetapi jadikan harta dunia itu untuk sarana beribadah, termasuk untuk membeli sapi atau kambing untuk dikorbankan dan dibagi ke fakir miskin di sekitar kita.


Yogyakarta, 31 Juli 2020/10 Dzulhijjah 1441H

Monday, July 6, 2020

Pagar Makan Tanaman




       Sudah jatuh tertimpa tangga. Keluar dari mulut harimau masuk mulut buaya. Tak putus dirundung malang. Demikian kira kira nasib yang dialami oleh seorang gadis yang masih di bawah umur (14 tahun) bernama NF di Way Jepara Lampung Timur baru-baru ini. Beritanya bahkan sangat viral di berbagai media.

 Setelah mengalami trauma yang cukup mendalam karena diperkosa oleh kawanan pemuda tak bermoral, seorang gadis belia justeru mengalami hal mengerikan yang membuat trauma jiwanya bukannya sembuh tetapi malah makin parah. Hal itu disebabkan karena perlakuan gila (pemerkosaan) yang dilakukan oleh oknum aparat di rumah perlindungan yang seharusnya dia merasa aman tetapi justeru malah semakin tidak aman bahkan membahayakan jiwanya. Dia semakin terpuruk setelah mengalami pemerkosaan berkali-kali oleh oknum aparat tersebut. Bahkan gilanya lagi, kabarnya korban tersebut juga dijual ke lelaki tak bermoral lainnya.

            Pagar adalah berfungsi sebagai tameng yang melindungi apapun dan siapapun yang berada di dalamnya. Sehingga orang-orang  yang berada di dalam pagar akan terjaga keamanan dan keselamatannya. Namun pada kasus P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak) malah sebaliknya. Oknum pemerkosa anak yang harus melindunginya malah membawa petaka buat anak yang sedang mencari perlindungan dan pemulihan jiwa paska pemerkosaan sebelumnya. Betapa semakin hancur jiwa anak tersebut setelah pagar yang harusnya melindunginya malah memakannya bak kambing bandot makan rumput hijau.

            Mengapa bisa terjadi pertiwa “pagar makan tanaman?” Apakah rumputnya terlalu hijau dan segar sehingga pagarnya menjadi tergiur untuk memakannya? Apakah pagar itu kelaparan sehingga ia harus memakan tanaman yang ada di dalamnya? Mari kita coba untuk mencari jawabnya. Mungkinkah rumput yang bergoyang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita? Padahal oknum tersebut adalah seorang aparat pemerintah bahkan adalah kepala di P2TP2A Lamtim yang mestinya sudah paham aturan dan hukum yang berlaku, tapi kok bisa dia melakukan hal yang sangat mengiris nurani kita semua.

                Kasus pelecehan seksual konon oleh oknum aparat yang seharusnya menjadi pendekar perlindungan anak dan perempuan konon bukan hanya terjadi kali saja. Namun juga sebelumnya pernah terjadi hal serupa di Padang. Hal ini sangat disayangkan bisa terjadi di rumah perlindungan. ASN yang direkrut untuk menjadi pelindung korban seharusnya telah mengikuti seleksi yang sangat ketat sehingga memenuhi syarat untuk menempati posisi sebagai pelindung mereka. Kalau seperti ini sangat memungkinkan terjada salah prosedur dalam perekrutan. Orang yang seharusnya tidak lolos seleksi malah diloloskan. Maka yang terjadi adalah mala petaka. Baik petaka untuk para korban yang seharusnya dilindungi, juga petaka bagi lembaga perlindungan karena hilangnya kepercayaan masyarakat pada rumah perlindungan tersebut.

Korban posisinya sangat lemah. Ia bahkan tidak berani bercerita kepada siapapun karena mendapatkan ancaman. Namun karena sudah tidak mampu memendam derita jiwanya, maka ia harus mencurahkan gundah jiwanya kepada orang yang kepadanya ia merasa aman. Ia bukan cerita pada ibu atau bapaknya, ia memilih cerita pada saudara ayahnya. Jadi karena posisi korban yang sangat lemah, hal ini dimanfaatkan oleh oknum aparat tersebut untuk melakukan kejahatan seksualnya.

           Berikutnya adalah bahwa terjadinya kejahatan bukan karena ada niat jahat namun lebih karena ada peluang untuk timbulnya kejahatan sehingga mendorong oknum-oknum yang punya integritas lemah untuk melakukan kejahatan. Maka dari itu yang harus dibenahi selanjutnya adalah menciptakan rumah perlindungan anak dan perempuan yang representatif. Baik dari sisi bangunan fisiknya maupun dari sisi keamanannya. Sehingga kejahatan yang timbul bisa dihindarkan.

          Semoga kedepan tidak lagi ada korban-korban pemerkosaan yang merupakan kejahatan luar biasa biadab. Lindungi anak dan perempuan Indonesia.

Yogyakarta, 07 Juli 2020
               
Sumber :

Saturday, July 4, 2020

Pengajian Perdana


              Jelang tidur tadi malam suamiku bilang bahwa besok pagi subuh harus mengisi pengajian perdana di sebuah masjid yang sekian lama tidak ada aktifitas pengajian karena pandemi covid-19. Beliau jiga bilang agar membangunkan jika beliau mesih ketiduran agar tidak terlambat subuhan di masjid yang dimaksud.
                Saya terbiasa bangun pagi-pagi sekali antara jam tiga dan empat dini hari. Pagi tadi saya terbangun pukul 03.15. Saya lalu bersih diri di kamar mandi. Tidak lupa saya merebus air untuk seduh teh atau kopi pagi. Lalu saya sholat malam sunnah. Rupanya mendengar saya terbangun, suami juga bangun sebelum saya bangunkan.
                Beliau langung starter sepeda motor setelah selesai wudu dan berpakain rapi layaknya orang yang mau ceramah. Beliau mengenakan baju koko, pakai sarung lalu memakai kopyah Mesir dan tidak lupa mengalungkan sorban di leher. Setelah bunyi motor stabil, langung beliau tancap gas menuju masjid. Masjid dari rumah berjarak sekitar 1,5 km. Masjid terletak di pinggir jalan ringroad di Maguwoharjo.
                Setelah selesai subuhan, saya lalu menyeduh susu kambing etawa campur kopi dikit supaya tidak amis. Kemudian saya tutup mimuman yang sudah saya buat lalu saya letakkan di meja depan. Saya seruput sedikit lalu saya letakkan lagi di meja. Kemudian saya ambil sapu dan menyapu lantai dan juga beres-beres. Kebetulan tadi malam banyak tamu dari kampong halaman suami yaitu dari Flores NTT. Mereka adalah anak-anak yang akan melanjutkan studi di Yogyakarta.
                Saya membuka laptop saya yang otomatis tersambung ke internet. Untuk menghangatkan badan, saya buka channel youtobe lalu saya cari video senam yang ringan lalu yang agak berat. Ketemu senam poco-poco , langsung lah saya mengikuti gerakan yang ada di video tersebut.
                Karena musiknya lumayan keras, lalu anak lelaki saya terbangun kemudian mengintip saya yang lagi senam. Ketika saya putar badan mengikuti gerakan yang di video, saya terkejut lihat anak saya membuka tirai. Dia pun tertawa melihat saya terkejut. Saya juga tertawa sambil bilang…kaget aku.
                Setelah selesai senam, saya ingat suami pesan agar mengasih makan kecing dan anak-anaknya. Saya uleg ikan keranjang lalu dicaput nasi lalu saya letakkan di tempat makan kucing. Dengan lahap mereka makan lalu pergi main main.
                Saya balik ke laptop lalu saya membuka facebook. Ada materi sastra yang bagus dan penting, maka saya lalu membuka dokumen word yang kosng untuk menyimpan materi dari pa Rony Sastra di grup Media Guru Indonesia. Lagi asyik mengkopi, tiba-tiba suami datang sambil bertanya apakah mesin mesin jahit yang diservis kemarin sore oleh tukang servis sudah bagus semua. Saya jawab sudah beres.
                Di masjid yang suami saya diundang untuk pengajian perdana di masa new normal ini, seperti sebelumnya sebelum masa pandemic adalah menyediakan sarapan pagi untuk para jamaah setelah selesai kajian. Saya bertanya sudah sarapan di masjid ya. Beliau menjawab iya sudah. Pagi ini menunya bubur ayam Jakarta. Lalu beliau juga bilang bahwa di sepeda motornya sudah dicantoli bubur ayam yang sudah di kemas oleh marbot masjid tersebut.  Sekarang bubur ada di meja dapur, lanjutnya.
                Saya menuju meja dapur dan membuka bungkusan yang ternyata berisi tiga paket bubur ayam. Saya ambil satu lalu saya santap. Lumayan enak. Kebetulan lapar sehabis senam mengikuti senam dari video youtube. Sambil menyantap saya Tanya apakah banyak jama’ah yang ikut pengajian. Beliau menjawab lumayan banyak. Hampir penuh masjidnya oleh jamaah yang mengikuti pengajian Ahad pagi. Jama’ah juga aktif bertanya tentang materi pengajian yang disampaikan beliau. Saya bilang Alhamdulillah. Rupanya jama’ah masjid sudah rindu dengan kajian-kajian Ahad pagi seperti yang biasa diadakan sebelum pandemi.
                Suami cerita bahwa pengajian tadi dihadiri oleh mereka yang tinggal di sebelah timur sungai disamping dari lngkungan sekitar masjid. Mereka naik sepeda motor menuju masjid. Mereka tiba sebelum subuh, sehingga mereka mengikuti sholat jama’ah subuh yang diimami oleh beliau. Mereka tampak lega bisa ke masjid lagi setelah sekian lama melaksanakan ibadah hanya di rumah saja.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

Monday, June 29, 2020

Yuk Belajar Dari Kehidupan Lebah

Sumber gambar : https://images.pexels.com

Sang Khalik telah mencipatakan begitu banyak dan beragam jenis mahluk. Satu di antara jenis mahluk ciptaanNya adalah lebah. Tetapi ingat yah bahwa lebah adalah tidak sama dengan Tawon. Sepintas terlihat sama tetapi sejatinya mereka adalah berbeda. Orang awam sering beranggapan bahwa lebah dan tawon itu sama. Tawon dan lebah adalah berbeda tetapi memiliki ordo yang sama yaitu HYMENOPTERA. 

Perbedaan dari keduanya adalah bahwa tawon berbadan lebih ramping disbanding lebah. Tawon sedikit berbulu sedangkan lebah banyak bulu. Tawon memiliki mandibula yang berfungsi untuk menggigit mangsanya, sedangkan lebah tidak memilikinya. Tawon lebih agresif disbanding lebah. Oleh karena itu jika ada tawon, tetaplah tenang jangan bergerak yang memancing tawon untuk menyerang kita karena merasa ditantang. Larva tawon bisa dijadikan umpan yang ampuh untuk memancing ikan. Sebagai predator, tawon merupkan pengandali rantai makanan karena dia memakan hama seperti ulat yang sangat merugikan manusia utamanya para petani. Tawon mengahasilkan madu hanya untuk larvanya, sedangkan lebah tentu saja menghasilkan madu yang sangat bermanfaat sebagai obat dan nutrisi untuk manusia disamping untuk larva mereka. Yang akan dibahas lebih jauh adalah lebah bukan tawon.

Lebah adalah mahluk yang unik dan sangat istimewa. Saking istimewanya bahkan Rasulullah Muhammad saw mengeluarkan salah satu hadits sebagai mana diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, " Sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti lebah. Dia memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak."

Juga surat ke-16 dalam Alquran adalah An Nahl yang berarti lebah.  Secara khusus, surat  Makkiyah tersebut dinamakan An Nahl atau lebah, karena pada ayat ke-68 terdapat firman Allah SWT yang berbunyi, ''Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.''

Dalam ayat lanjutannya Allah berfirman: ''... dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.'' (QS An Nahl:69).

Seorang ilmuwan hebat bernama Albert Einstein juga berkata:”Kalau lebah menghilang, manusia hanya punya sisa waktu hidup 4 tahun.” Jika tak ada lagi lebah, maka tak ada lagi penyerbukan, seterusnya tak akan ada lagi tumbuhan, hewan dan manusia. Itu karena terganggunya rantai makanan dunia. Oleh karena tugas mereka yang berat menyangkut keberlangsungan kehidupan, maka mari jaga kehidupan lebah agar rantai makanan dunia terus ada”.

Mari kita pelajari lebih dalam lagi tentang lebah. Apa saja keistimewaannya hingga Allah dan RasulNya menyebutnya secara terang karena sangat bermanfaat untuk kehidupan. Jika ingin memiliki kehidupan yang bermanfaat maka belajarlah dari lebah. Manusia yang baik adalah yang memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kehidupan.

Hal-hal yang perlu kita pelajari dari kehidupan lebah adalah :

1. Memelihara bukan merusak

Lebah adalah mahluk yang sangat memelihara lingkungannya. Untuk mencari kehidupannya, dia hanya akan hinggap di bunga-bunga yang sedang mekar untuk menghirup nektar. Dia hinggap di bunga-bunga itu bukan sekedar menghisap madu lalu bunga itu layu dan mati, namun justeru memberi kehidupan yang baru. 

Lebah itu dengan kibasan sayapnya malah membantu penyerbukan dengan menyentuh serbuk bunga sehingga serbuk bunga itu jatuh ke putik bunga yang nantinya akan menghasilkan buah-buahan. Jadi sifat memelihara lingkungan agar tetap aman dan nyaman untuk kita tinggali dari lebah itulah yang harus kita tiru, bukan justeru  merusaknya. 

2. Pekerja Keras dan Cerdas

Lebah adalah mahluk yang sangat suka bekerja keras lagi cerdas. Lebah dapat mengepakkan sayapnya sebanyak 230 kali per detik yang berguna untuk terbang dan mengipasi madu. Dia umumnya menjelajah sejauh 1,5 -2 km untuk mencari makan, meskipun bisa juga dia terbang hingga 10 km jauhnya dari sarangnya. 

Lebah memiliki kecepatan terbang 24 km perjamnya. Dia akan terus terbang hingga dia menemukan sumber makanan tanpa mengenal lelah apalagi mengeluh. Jadi dalam mencari nafkah kehidupan, kita tidak boleh malas-malasan dan cepat putus asa. Sebaliknya adalah kita harus bekerja keras dan ulet sehingga akan menuai hasil untuk menghidupi kehidupan kita. Masa sih kalah sama lebah.

3. Suka Kebersihan

Lebah itu mahluk yang hanya hinggap di tempat yang bersih lagi wangi, yaitu di bunga-bunga yang sedang bermekaran. Lebah tidak pernah mencari makan di tempat-tempat yang kotor apalagi dengan cara yang kotor. Karena mencari makan di tempat yang bersih yang menghirup nectar pada bunga-bunga, maka lebah menghasilkan madu yang bersih lagi manis. Berbeda dengan lalat yang suka hinggap di tempat-tempat yang kotor lagi bau busuk, setelah itu malah dia terbang hinggap di makanan yang tidak tertutup dan meninggalkan kotoran bahkan bertelur yang nantinya melahirkan larva yang menggelikan. 

Jelas sekali bahwa jika kita suka mencari nafkah dengan cara yang tidak bersih maka akan seperti lalat, tetapi jika kita mencari nafkah di tempat bersih juga dengan cara-cara yang bersih maka hasilnya pun bersih dan halal, laksana lebah menghasilkan madu.

4. Berkoloni atau berkelompok

Lebah itu hidup secara berkoloni atau berkelompok. Lebah itu bukan mahluk individualis, melainkan mahluk sosial. Sebagai sebuah koloni, masyarakat lebah terdiri dari ratu lebah, lebah jantan, lebah pekerja dan lebah pengasuh. Mereka memiliki tatanan kehidupan yang sangat rapi. Strukstur sosialnya jelas. Mereka sadar bahwa jika mereka tidak berkoloni, maka akan mudah sekali untuk dihancurkan oleh musuh. Itulah yang juga harus kita pelajari dari lebah, yaitu hidup berkoloni, bermsayarakat, tidak individualis.

5. Kepemimpinan

Lebah yang hidupnya berkoloni, tentu saja mereka memiliki pimpinan. Pimpinan mereka adalah seorang ratu. Koloni lebah madu akan kacau dan galau saat tidak memiliki ratu. Ratu lebah memimpin lebah dalam koloninya dengan baik. Jika koloni lebah tak memiliki ratu maka koloninya akan kacau balau, tidak berkembang biak bahkan bisa musnah. Untuk menghindari kekacauan maka harus ada ratu yang memimpin. 

Syarat ratu lebah yang bagus adalah yang sudah bertelur karena dia sudah punya generasi sehingga dia akan bisa pindah ke koloni yang tidak punya pemimpin. Namun untuk adaptasi sang ratu baru harus dikarantina supaya tidak menyerang anggota koloni baru yang dipimpinnya juga untuk melindunginya dari keroyokan lebah dari koloni barunya yang ingin mengenalnya.  Pemimpin harus diuji. Setelah cukup saling mengenal maka kurungan dibuka dan ratu siap blusukan mengenali warganya.

Jika ratu lebah melakukan penyimpangan, maka akan bisa dibunuh oleh koloninya sendiri. Misal jika ratu lebah melahirkan pejantan-pejantan yang tidak produktif dan hanya malas-malasan terus menghabiskan asset koloni, sudah pasti sang ratu akan dibunuh. Dan mereka akan mencari betina lain dalam koloninya untuk dijadikan ratu baru yang akan memimpin koloninya agar tetap eksis. Jadi kepemimpinan itu penting. Tanpa kepemimpinan yang baik maka sebuah tatanan sosial akan hancur.

6. Disiplin

Dalam koloni lebah sudah ada pembagian tugas dan job deskripsinya juga jelas. Mereka bekerja berdasarkan apa yang menjadi tugasnya dengan penuh kedisiplinan sehingga kehidupan sosialnya sangat bagus, harmonis dan damai. 

Ratu lebah hanya fokus pada tugasnya untuk menetaskan telur lebah. Lebah jantan hanya fokus bereproduksi dengan ratu lebah, yang mana setelah itu mereka akan mati. Lebah pekerja hanya fokus bekerja untuk menghasilkan madu. Lebah pengasuh hanya akan memenuhi kebutuhan ratu, memastikan larva bakal calon ratu, memberi makan seluruh larva lebah, serta memastikan sarang tetap higienis. 

Dengan pemebagian tugas dan job deskripsi yang jelas serta bekerja dengan disiplin, maka pekerjaan sebanyak dan seberat apapun akan tuntas dengan hasil yang maksimal.

7. Solidaritas

Lebah memiliki solidaritas yang bagus. Jika ada pihak luar yang mengancam kehidupan kelompoknya, mereka akan bersatu untuk mempertahankan keberadaan koloninya.
Sesama koloni tidak pelit informasi. Lebah akan memeberikan informasi kepada lebah lain dalam koloninya jika ia menemukan sumber makanan, bukan malah dimakan sendiri lalu dieksploitasi. 

Lebah memberikan informasi pada koloninya dengan cara menari atau disebut tarian lebah (waggle dance=tarian goyang). Goyangannya itu menunjukkan arah dan jarak ke sumber makanan. Dengan menggunakan posisi matahari lebah membuat suatu sudut untuk menunjukkan arah dan letak makanan. Semakin lama ia menari itu tandanya semakin jauh jarak sumber makanan dari sarang. Lebah yang sudah menerima informasi tentang sumber makanan maka mereka akan terbang ke arah sumber makanan berdasarkan dari informasi yang di terimanya dari lebah informan.

8. Unik

Lebah itu unik. Karena keunikannya yang membuat dia istimewa. Memiliki spesifikasi yang berbeda dengan yang lain. Keunikannya terletak pada fisik dan juga karakternya. Jadi kita bisa istimewa jika memiliki keunikan. Bukan ikut-ikutan, namun punya prinsip sendiri yang tidak mudah didikte oleh orang lain.

9. Memiliki harga diri

Lebah memiliki harga diri. Dia tidak akan pernah menyerang pihak lain, tetapi jika ada pihak lain yang mengganggu koloninya maka mereka akan menyerang siapapun yang untuk mempertahankan harga diri. Kita pun juga harus memiliki harga diri sehingga tidak mudah dilecehkan orang.

Demikian beberapa poin pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan lebah yang diramu dari berbagai sumber. Semoga memberi kemanfaatan untuk kita semua.


Yogyakarta, 20 Juni 2020

Monday, June 15, 2020

Hikmah Disengat Tawon


Sepekan yang lalu cucu saya usia 3,6 tahun disengat tawon ndas (Vespa Affinis). Tentu saja sakit banget, makanya dia terus menangis menjerit-jerit. Tetapi Alhamdulillah berkat penanganan yang tidak terlambat sakitnya berangsur reda. Sekarang tinggal bekas sengatannya yang terasa gatal sehingga dia sering menggaruknya. Supaya gatalnya terkurangi, di luka bekas sengatan lebah tersebut diolesi minyak tawon dan kini berangsur sembuh. Saat melihat tawon terbang masuk ke kamar anakku, buru-buru dia mengambil sapu lidi kecil yang biasa untuk membersihkan kasur di tempat tidur. 

Saat itu dia bersama istri dan anaknya sedang berada di kamar. Memang tawon yang dibunuh anakku mati. Tetapi celakanya malah sengatnya terlepas dan mengenai betis anaknya sendiri. Tadinya bermaksud melindungi anaknya supaya tidak tersengat tawon, tetapi di luar dugaan malah mencelakai anak sendiri. Anak saya bilang:”Astaghfirullah…malah kena karma…” Anaknya menjerit kesakitan.  

Beruntung anak saya dan istrinya sigap melakukan pertolongan. Betis cucu saya yang terkena sengat dipegang dan cari sengat yang masih menancap kemudian dicabut pelan pelan sambil membujuk cucu saya agar jangan meronta-ronta. Alhamdulillah sengat berhasil dicabut dan kemudia dibakar dengan korek api. 

Setelah merenungi kejadian “cucu tersengat tawon ndas”, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik: 

1. Kita tidak boleh panik 

Ketika ada bahaya yang dating hendaknya tetap tenang tapi bukan berarti pasif tidak melakukan apapun. Yang dimaksud adalah tetap tenang itu adalah tidak panik. Karena kepanikan akan mengakibatkan kita bertindak ngawur tanpa perhitungan akan resikonya. Apa yang dilakukan merupakan tindakan yang reaktif terhadap stimulus yang ada. 

Dalam hal ini adalah, ketika melihat ada seekor tawon masuk kamar lewat pintu yang terbuka, tanpa piker panjang anak saya mengambil sapu lidi yang biasa untuk membersihkan tempat tidur dan langung memukul tawon itu. Tujuannya adalah untuk melindungi anaknya (cucu saya) supaya tidak tersengat tawon tersebut. Tindakan anak saya sangat reflek yaitu langsung memukul dengan sangat keras supaya mati dan tidak mengganggu atau membahayakan anaknya lagi. Naluri ayah langsung muncul, yakni ketika anaknya dalam bahaya adalah bertindak melindungi. 

Sekali pukul tawon itu memang mati, tetapi sengatnya terlepas dan menyasar ke betis anaknya. Tentu saja anaknya langsung menjerit karena disengat tawon. Tawon dan lebah itu berbeda loh. Maka saya menggunakan kata “tawon” karena tawon itu sengatannya beracun dan sangat berbahaya. Memang racunnya tidak seganas ular king kobra. Tetapi jika tawon menyengat secara bergerombol itu bisa mematikan. Jadi tindakan anak saya yang panic itu malah menimbulkan bahaya baik untuk dirinya atau orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini yang jadi korban justeru anaknya sendiri. 

2. Kita tidak boleh terburu-buru saat mengatasi masalah 

Terburu-buru dalam melakukan segala sesuatu biasanya justeru mengahasilkan sesuatu yang tidak baik. Kalau saja anak saya dalam mengatasi masalah tawon masuk kamar tidak terburu-buru dan panik, mungkin tawon itu tidak juga panik. Karena sama-sama panic malah jadi kacau. 

Tawon itu bisa dihalau pelan-pelan dengan sapu lidi agar keluar dari kamar dengan cara membuka pintunya lebih lebar. Saat tawon itu sudah berada di luar kamar maka pintu langsung ditutup dengan rapat agar tawon tidak lagi kembali masuk ke kamar sehingga anaknya aman dari bahaya disengat tawon ndas tersebut. 

3. Waspada 

Setelah kejadian disengat tawon , maka kita menjadi lebih waspada bahwa bahaya itu bisa dating kapan saja. Terlebih jika kita teledor dan lengah. Saat kita lengah dalam menjalani kehidupan maka saat bahaya mengancam kita bisa jadi korban. 

Waspada perlu, tapi bukan berarti panik. Waspada itu, jika ada bahaya datang kita sudah mengantisipasi. Misal seperti kami yang di lingkungan sekitar rumah banyak pepohonan, bahaya yang mungkin datang adalah tawon, tikus dan mungkin reptile seperti ular dan lain sebagainya. Maka antisipasinya adalah menyediakan minyak tawon, balsam, paracetamol, betadin dan juga rajin bersih bersih. 

4. Harus mengetahui cara mengatasi masalah 

Setiap masalah pasti ada cara mengatasinya. Jika kita sudah mengetahui cara mengatasi masalah maka kita akan dengan mudah mengatasinya. Biasanya diawali pertanyaan “Mengapa bisa begitu?” “Apa penyebabnya?” 

Jika ada masalah kita harus menganalisanya terlebih dahulu. Penyebab dari masalah itu apa kemudian baru dicari solusinya berdasarkan sebabnya. Dalam hal ini adalah, mengapa tawon bisa berada di kamar. Ternyata adalah pintu kamar dibiarkan terbuka lama maka tawon bisa masuk. Jadi supaya tawon tidak masuk kamar maka jangan membiarkan pintu kamar terbuka apalagi lama. Berikutnya adalah mengapa tawon bisa menyengat orang, ternyata dia merasa anic karena diganggu bahkan dipukul dengan sapu lidi. Jadi solusinya jangan tawon itu dibuat panic supaya tidak menyengat. 

5. Rajin membersihkan lingkungan 

Lingkungan yang kumuh akan mendatangkan banyak masalah, utamanya masalah kesehatan. Bukan berarti kita tidak pernah membersihkan lingkungan, namun dengan kejadian tawon masuk kamar dan menyengat orang dalam hal ini cucu saya maka kami harus lebih rajin lagi membersihkan dan merapikan pekarangan. 

Pohon yang rimbun akan menyebabkan banyak daun yang rontok dan itu akan mengotori halaman rumah. Juga akan mengundang tawaon bersarang di ranting ranting phon tersebut. Kalau Cuma burung yang bersarang tidaklah masalah karena ramai suara burung adalah seperti music alam. Yang dikhawatirkan justeru tawon yang bersarang atau binatang lain yang berbahaya. 

6. Menjadi paham bahwa tawon itu tidak sama dengan 

Lebah Ternyata tawon itu tidak sama dengan lebah. Orang sering mengira bahwa tawon dan lebah itu sama, tetapi sejatinya mereka berbeda walau pun sepintas terlihat sama. Perbedaan antara tawon dan lebah adalah sebagai berikut yang penulis ambil dari berbagai sumber. 
  • Tubuh tawon memiliki bentuk dada serta perut yang lebih silinder dan panjang sedangkan lebah bentuk dada serta perut yang lebih bulat dan berbulu.. 
  • Tubuh tawon lebih mengkilap dan sedangan lebah lebih berbulu 
  • Bentuk tubuh yang berbeda karena memang memiliki fungsi yang berbeda. Tubuh tawon yang silinder bersifat aerodinamis sehingga lebih mampu terbang tinggi dan meliuk-liuk di udara saat menangkap mangsanya.Tubuh lebah yang bulat dan berbulu berfungsi untuk mengumpulkan serbuk sari saat mereka sedang mengisap sari bunga. 
  • Sengat tawon lebih mulus dan dan bisa untuk menyengat berkali-kali, sedangkan lebah jika sudah menyengat akan mati karena sengatnya tertinggal ditubuh orang yang disengat. Tawon lebih agresif menyengat sedangkan lebah tidak terlalu. 
  • Koloni tawon hanya sekitar 10.000 sedangakn lebah lebih banyak hingga 75.000 
  • Sarang tawon berbentuk seperti kertas karena terbuat dari serbuk kayu yang dicernanya, sedangkan sarang lebah berbentuk heksagonal atau sisi enam yang terbuat dari sel-sel lilin lebah dan berguna untuk menyimpan telur, larva, serta pupa. 
  • Tawon bersifat predator karena memakan ulat atau serangga lain, sedangkan lebah bersifat vegetarian hanya memakan serbuk bunga. 
  • Tawon juga menghasilkan madu saat dia juga makan serbuk bunga tetapi tidak sebanyak lebah madu. Madu tawon hanya untuk lavanya saja. 


Demikian hikmah dari pengalaman disengat tawon. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk pihak yang lebih luas.

Wednesday, June 10, 2020


Telor Asin

Sumber gambar: Galeri sendiri

Oleh :
Siti Nurhayati

            “Bu mau ikutan beli telor bebek ? Saya dapat harga murah nih. Cuma 1900 rupiah per butir”,  tanya ibu kepala sekolah saya saat saya hadir piket di sekolah. Walau pun anak-anak sekolah melaksanakan pembelajaran daring dari rumah masing-masing, tetapi para guru tetap harus ke sekolah saat jadwal piket. Jadwal piket saya adalah hari Jumat. Kebetulan bulan Ramadhan 1441H. Sekitar sepekan lagi adalah jatuh 1 Syawal 1441H.
Saya menjawab:”Boleh lah bu saya ikutan pesan. Saya pesan 30 butir ya bu. Jadi total uangnya 57.000 rupiah ya bu.” Saya senang dengan telor bebek karena lebih besar dan gurih jika didadar, apalagi ditambah daun loncang akan sangat lezat.
Bu Kepala Sekolah berkata :”Iya bu. Nnt hari Senin telurnya baru siap.”
Hari Senin sekitar jam 10.00 WIB saya ke sekolah untuk ambil telor bebek yang dimaksud sekalian membayar. Telor-telor bebek tersebut sudah diikat rapi dalam kemasan telur yang berupa kartas kartun yang dibentuk sedemikian untuk tempat telor agar aman. Setelah membayar telor, kemudian saya ikat di jok bagian belakang dengan tali rafia agar aman sampai di rumah.
Sesampai di rumah saya taruh telor di atas meja. Kemudian ada beberapa yang saya goreng dengan campuran sayuran dan sudah pasti rasanya mantap, gurih lagi krispi. Kebetulan saya juga baru membeli telor bebek asin rebus dari sepupu saya, sehingga telor bebek sisanya saya simpan. Bahkan saya hampir lupa kalau masih punya telor bebek mentah sebanyak 20 butir yang saya simpan di rak dekat kulkas.
Setelah lebaran beberapa hari saat saya sedang beberes dapur saya temukan telor bebek mentah masih di wadahnya. Kemudian saya ingat adik kandung saya sekarang sukses menjadi produsen telor bebek asin. Kemudian saya bertanya bagaimana cara dia membuat telor asin. Ternyata cukup simple, yaitu hanya direndam dengan air larutan garam yang cukup pekat selama 10 hari.
Saya mencuci telor yang sisa 20 butir itu kemudian saya masukkan ke dalam termos nasi ukuran kecil. Lalu saya masukkan air larutan garam sampai mengenai seluruh telor. Agar supaya telor tidak mengambang, saya tindih dengan air yang dimasukkan plastik lalu diikat. Saya diamkan selama sebelas hari. Setelah sebelas hari perendaman, telor saya tiriskan lalu dikukus selama 75 menit. Kemudian diangakt dari kukusan lalu dicuci. Setelah dingin baru bisa dinikmati. Dan…ternyata rasanya enak banget, tidak terlalu asin dan kuningnya sudah masir.
Saya ambil satu lalu saya belah dengan pisau. Saya letakkan di pring kecil kemudian saya foto dan kirim ke adik saya. Dia komentar:”Mantap mbak..bagus. Penampilannya sudah keren.” Saya merasa sangat senang, ternyata membuat telor asin tidak terlalu rumit, melainkan sangat sederhana. Bahkan adik saya bilang:”Mb Nur sudah bisa buat telor asin. Bisa lah nanti buka usaha telor asin.”
Saat saya ke sekolah untuk piket, saya ambil dua butir telor bebek asin yang saya buat kemudian saya kasihkan ke bu kepala sekolah saya untuk mencicipi dan menilai. Sungguh saya merasa senang karena kata beliau telornya enak, tidak terlalu asin. Bahkan beliau bilang agar saya buka usaha telor asin. Tentu saja saya sangat senang dan termotivasi untuk punya usaha telor asin. Apalagi adaik saya juga bilang hal senada agar membuka usaha telor asin.
Saya berusaha mendapatkan pamasok telor bebek mentah. Pertama saya bertanya sama bu kepala berapa nomor kontak orang yang kepadanya beliau membeli telor bebek. Kemudian saya dikasih nomor bu Yayu. Lalu saya hubungi beliau untuk menanyakan dari mana mendapatkan telor bebek dengan harga lumayan murah. (Bu Yayu dulunya pengelola catering Asrama Haji Yogyakarta.) Dari beliau saya mendapatkan nomor kontak orang yang dulu menawarkan telor bebek kepada bu Yayu.  Setelah saya hubungi ternyata beliau hanya membantu teman menjualkan telor karena saat itu harga telor memang sedang jatuh. Kata beliau sekarng temannya sudah tidak produksi telor bebek. Tentu saja saya sedikit kecewa, tetapi saya tidak berputus asa,
Saya kemudian browshing di internet. Saya buka google lalu saya tulis dimesin pencari tersebut “supplier telor bebek Yogyakarta.” Muncul beberapa situs. Saya buka satu per satu untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan. Tiba tiba saya mendapatkan facebook pengepul telor bebek. Saya buka facebook tersebut dan saya memperoleh sebuah nama Tutik Neta. Saat itu beliau sedang komen:” Bisakah saya memasok telor bebek? Dihargai berapa per butirnya?” Saat itu saya langsung inbox beliau untuk menanyakan alamat dan minta nomor whatsaap beliau. Alhamdulillah beliau langsung menjawab inbox saya.
Percakapan saya lanjutkan di WA. Saya mendapatkan informasi harga per butir 1750 rupiah per butir. Saya langsung pesan 300 buitr. Kemudian beliau bilang bahwa harga tersebut belum termasuk ongkos kirim. Kalau dikirim ke alamat ongkos per butirnya 150 rupiah. Saya berfikir untuk mengambil sendiri karena lokasi rumah beliau tidak terlalu jauh walau beda provinsi, Ongkirnya bisa untuk membeli garam rosok untuk membuat telor asin. Rumah beliau masuk wilayah Klaten Jawa Tengah. Kemudian saya pesan 500 butir dan mau saya ambil sendiri bersama anak saya. Beliau bilang bahwa kalau mau ambil 500 butir besok saja.
Besoknya masih pagi-pagi sekali,  saya sudah dapat pesan di wa bahwa telor sudah siap mau diambil jam berapa. Saya jawab bahwa saya akan tiba di alamat beliau jam 9 pagi. Setelah menjawab pesannya saya minta anak saya agar siap siap ke rumah ibu itu untuk ambil telor. Kemudian saya, anak dan cucu saya berangkat naik mobil menuju rumah belaiu. Sekitar 20 menit kami sudah sampai di alamat ibu pemasok telor tersebut.
Rumah beliau di sebuah desa nan asri di bawah bukit yang sebelahnya adalah tebing breksi. Perjalanan ke rumah beliau sangatlah menyenangkan. Kiri kanan sawah yang menghijau karena baru tanam belum lama, bahkan ada yang masih dibajak. Ada banyak burung bangau di sawah yang menambah elok pemandangan. Bahkan ketika cucu saya melihat ada seorang ibu yang sedang matun (mengambil rumput rumput liar yang tumbuh di antara tumbuhan padi), dia bertanya:”utiii..itu babi atau apa yah..?” Spontan saya menengok pada obyek yang ditunjuk cucu saya sambil saya menjawab:” itu bukan babi tapi orang sedang matun…” saya tertawa dengan keheranannya karena menyangka ada babi di tengah sawah. Posisi orang matun kan memang membungkuk…kebetulan bajunya agak putih dan pakai caping putih juga…jadi dari kejauhan nampak seperti babi. (Maaf)
Sesampainya di tempat ibu itu, kami disambut ramah lalu disuruh duduk sambil disiapkan telornya masuk ke dalam kardus yang diisi jerami agar telor aman selama perjalanan. Sekitar 20 menit kami ngobrol sambil menunggu selesai telor ditata dan dimuat ke mobil kami. Kemudian kami pamit pulang.
Sebelum sampai di rumah kami mampir ke penjual ember dan membeli ember yang akan dipakai untuk mencuci dan merendam telor dengan air garam. Tidak lupa juga kami mampir ke pasar tak jauh dari rumah untuk membeli garam rosok.
Sesampai di rumah telor diturunkan dari mobil lalu diletakkan di dapur. 500 butir telor diwadahi ke dalam 5 kardus. Kemudian kardus telor tersebut ditata sedemikian rupa untuk nantinya dibuat telor asin.
Setelah istirahat sejenak, anak saya dan istrinya mulai membersihkan telor asin sebanyak 160 butir terlebih dahulu. Jadi 500 butir telor tidak dibuat sekali gus. Sisanya akan dikerjakan besoknya dan besoknya lagi. Dalam memproses telor agar dijadikan telor asin, anakku videocall dengan omnya atau adik saya yang usaha telor asin di Jakarta untuk memandunya. Adik saya menjelaskan proses pembuatan telor asin dengan sangat detail.
Untuk menjalani usaha telor asin ini dimulai dengan 500 butir telor bebek mentah asal Dukuh Sengon Prambanan Klaten Jawa Tengah. Dari pada Uang Cuma disimpan di bank mendingan buat modal usaha telor asin. Berharap bahwa usaha telor asin ini bisa berhasil. Semoga tulisan ini bermanfaat. Aamiin.


Yogyakarta, 10 Juni 2020