Saturday, July 4, 2020

Pengajian Perdana


              Jelang tidur tadi malam suamiku bilang bahwa besok pagi subuh harus mengisi pengajian perdana di sebuah masjid yang sekian lama tidak ada aktifitas pengajian karena pandemi covid-19. Beliau jiga bilang agar membangunkan jika beliau mesih ketiduran agar tidak terlambat subuhan di masjid yang dimaksud.
                Saya terbiasa bangun pagi-pagi sekali antara jam tiga dan empat dini hari. Pagi tadi saya terbangun pukul 03.15. Saya lalu bersih diri di kamar mandi. Tidak lupa saya merebus air untuk seduh teh atau kopi pagi. Lalu saya sholat malam sunnah. Rupanya mendengar saya terbangun, suami juga bangun sebelum saya bangunkan.
                Beliau langung starter sepeda motor setelah selesai wudu dan berpakain rapi layaknya orang yang mau ceramah. Beliau mengenakan baju koko, pakai sarung lalu memakai kopyah Mesir dan tidak lupa mengalungkan sorban di leher. Setelah bunyi motor stabil, langung beliau tancap gas menuju masjid. Masjid dari rumah berjarak sekitar 1,5 km. Masjid terletak di pinggir jalan ringroad di Maguwoharjo.
                Setelah selesai subuhan, saya lalu menyeduh susu kambing etawa campur kopi dikit supaya tidak amis. Kemudian saya tutup mimuman yang sudah saya buat lalu saya letakkan di meja depan. Saya seruput sedikit lalu saya letakkan lagi di meja. Kemudian saya ambil sapu dan menyapu lantai dan juga beres-beres. Kebetulan tadi malam banyak tamu dari kampong halaman suami yaitu dari Flores NTT. Mereka adalah anak-anak yang akan melanjutkan studi di Yogyakarta.
                Saya membuka laptop saya yang otomatis tersambung ke internet. Untuk menghangatkan badan, saya buka channel youtobe lalu saya cari video senam yang ringan lalu yang agak berat. Ketemu senam poco-poco , langsung lah saya mengikuti gerakan yang ada di video tersebut.
                Karena musiknya lumayan keras, lalu anak lelaki saya terbangun kemudian mengintip saya yang lagi senam. Ketika saya putar badan mengikuti gerakan yang di video, saya terkejut lihat anak saya membuka tirai. Dia pun tertawa melihat saya terkejut. Saya juga tertawa sambil bilang…kaget aku.
                Setelah selesai senam, saya ingat suami pesan agar mengasih makan kecing dan anak-anaknya. Saya uleg ikan keranjang lalu dicaput nasi lalu saya letakkan di tempat makan kucing. Dengan lahap mereka makan lalu pergi main main.
                Saya balik ke laptop lalu saya membuka facebook. Ada materi sastra yang bagus dan penting, maka saya lalu membuka dokumen word yang kosng untuk menyimpan materi dari pa Rony Sastra di grup Media Guru Indonesia. Lagi asyik mengkopi, tiba-tiba suami datang sambil bertanya apakah mesin mesin jahit yang diservis kemarin sore oleh tukang servis sudah bagus semua. Saya jawab sudah beres.
                Di masjid yang suami saya diundang untuk pengajian perdana di masa new normal ini, seperti sebelumnya sebelum masa pandemic adalah menyediakan sarapan pagi untuk para jamaah setelah selesai kajian. Saya bertanya sudah sarapan di masjid ya. Beliau menjawab iya sudah. Pagi ini menunya bubur ayam Jakarta. Lalu beliau juga bilang bahwa di sepeda motornya sudah dicantoli bubur ayam yang sudah di kemas oleh marbot masjid tersebut.  Sekarang bubur ada di meja dapur, lanjutnya.
                Saya menuju meja dapur dan membuka bungkusan yang ternyata berisi tiga paket bubur ayam. Saya ambil satu lalu saya santap. Lumayan enak. Kebetulan lapar sehabis senam mengikuti senam dari video youtube. Sambil menyantap saya Tanya apakah banyak jama’ah yang ikut pengajian. Beliau menjawab lumayan banyak. Hampir penuh masjidnya oleh jamaah yang mengikuti pengajian Ahad pagi. Jama’ah juga aktif bertanya tentang materi pengajian yang disampaikan beliau. Saya bilang Alhamdulillah. Rupanya jama’ah masjid sudah rindu dengan kajian-kajian Ahad pagi seperti yang biasa diadakan sebelum pandemi.
                Suami cerita bahwa pengajian tadi dihadiri oleh mereka yang tinggal di sebelah timur sungai disamping dari lngkungan sekitar masjid. Mereka naik sepeda motor menuju masjid. Mereka tiba sebelum subuh, sehingga mereka mengikuti sholat jama’ah subuh yang diimami oleh beliau. Mereka tampak lega bisa ke masjid lagi setelah sekian lama melaksanakan ibadah hanya di rumah saja.

Yogyakarta, 5 Juni 2020

4 comments: