Monday, June 15, 2020

Hikmah Disengat Tawon


Sepekan yang lalu cucu saya usia 3,6 tahun disengat tawon ndas (Vespa Affinis). Tentu saja sakit banget, makanya dia terus menangis menjerit-jerit. Tetapi Alhamdulillah berkat penanganan yang tidak terlambat sakitnya berangsur reda. Sekarang tinggal bekas sengatannya yang terasa gatal sehingga dia sering menggaruknya. Supaya gatalnya terkurangi, di luka bekas sengatan lebah tersebut diolesi minyak tawon dan kini berangsur sembuh. Saat melihat tawon terbang masuk ke kamar anakku, buru-buru dia mengambil sapu lidi kecil yang biasa untuk membersihkan kasur di tempat tidur. 

Saat itu dia bersama istri dan anaknya sedang berada di kamar. Memang tawon yang dibunuh anakku mati. Tetapi celakanya malah sengatnya terlepas dan mengenai betis anaknya sendiri. Tadinya bermaksud melindungi anaknya supaya tidak tersengat tawon, tetapi di luar dugaan malah mencelakai anak sendiri. Anak saya bilang:”Astaghfirullah…malah kena karma…” Anaknya menjerit kesakitan.  

Beruntung anak saya dan istrinya sigap melakukan pertolongan. Betis cucu saya yang terkena sengat dipegang dan cari sengat yang masih menancap kemudian dicabut pelan pelan sambil membujuk cucu saya agar jangan meronta-ronta. Alhamdulillah sengat berhasil dicabut dan kemudia dibakar dengan korek api. 

Setelah merenungi kejadian “cucu tersengat tawon ndas”, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik: 

1. Kita tidak boleh panik 

Ketika ada bahaya yang dating hendaknya tetap tenang tapi bukan berarti pasif tidak melakukan apapun. Yang dimaksud adalah tetap tenang itu adalah tidak panik. Karena kepanikan akan mengakibatkan kita bertindak ngawur tanpa perhitungan akan resikonya. Apa yang dilakukan merupakan tindakan yang reaktif terhadap stimulus yang ada. 

Dalam hal ini adalah, ketika melihat ada seekor tawon masuk kamar lewat pintu yang terbuka, tanpa piker panjang anak saya mengambil sapu lidi yang biasa untuk membersihkan tempat tidur dan langung memukul tawon itu. Tujuannya adalah untuk melindungi anaknya (cucu saya) supaya tidak tersengat tawon tersebut. Tindakan anak saya sangat reflek yaitu langsung memukul dengan sangat keras supaya mati dan tidak mengganggu atau membahayakan anaknya lagi. Naluri ayah langsung muncul, yakni ketika anaknya dalam bahaya adalah bertindak melindungi. 

Sekali pukul tawon itu memang mati, tetapi sengatnya terlepas dan menyasar ke betis anaknya. Tentu saja anaknya langsung menjerit karena disengat tawon. Tawon dan lebah itu berbeda loh. Maka saya menggunakan kata “tawon” karena tawon itu sengatannya beracun dan sangat berbahaya. Memang racunnya tidak seganas ular king kobra. Tetapi jika tawon menyengat secara bergerombol itu bisa mematikan. Jadi tindakan anak saya yang panic itu malah menimbulkan bahaya baik untuk dirinya atau orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini yang jadi korban justeru anaknya sendiri. 

2. Kita tidak boleh terburu-buru saat mengatasi masalah 

Terburu-buru dalam melakukan segala sesuatu biasanya justeru mengahasilkan sesuatu yang tidak baik. Kalau saja anak saya dalam mengatasi masalah tawon masuk kamar tidak terburu-buru dan panik, mungkin tawon itu tidak juga panik. Karena sama-sama panic malah jadi kacau. 

Tawon itu bisa dihalau pelan-pelan dengan sapu lidi agar keluar dari kamar dengan cara membuka pintunya lebih lebar. Saat tawon itu sudah berada di luar kamar maka pintu langsung ditutup dengan rapat agar tawon tidak lagi kembali masuk ke kamar sehingga anaknya aman dari bahaya disengat tawon ndas tersebut. 

3. Waspada 

Setelah kejadian disengat tawon , maka kita menjadi lebih waspada bahwa bahaya itu bisa dating kapan saja. Terlebih jika kita teledor dan lengah. Saat kita lengah dalam menjalani kehidupan maka saat bahaya mengancam kita bisa jadi korban. 

Waspada perlu, tapi bukan berarti panik. Waspada itu, jika ada bahaya datang kita sudah mengantisipasi. Misal seperti kami yang di lingkungan sekitar rumah banyak pepohonan, bahaya yang mungkin datang adalah tawon, tikus dan mungkin reptile seperti ular dan lain sebagainya. Maka antisipasinya adalah menyediakan minyak tawon, balsam, paracetamol, betadin dan juga rajin bersih bersih. 

4. Harus mengetahui cara mengatasi masalah 

Setiap masalah pasti ada cara mengatasinya. Jika kita sudah mengetahui cara mengatasi masalah maka kita akan dengan mudah mengatasinya. Biasanya diawali pertanyaan “Mengapa bisa begitu?” “Apa penyebabnya?” 

Jika ada masalah kita harus menganalisanya terlebih dahulu. Penyebab dari masalah itu apa kemudian baru dicari solusinya berdasarkan sebabnya. Dalam hal ini adalah, mengapa tawon bisa berada di kamar. Ternyata adalah pintu kamar dibiarkan terbuka lama maka tawon bisa masuk. Jadi supaya tawon tidak masuk kamar maka jangan membiarkan pintu kamar terbuka apalagi lama. Berikutnya adalah mengapa tawon bisa menyengat orang, ternyata dia merasa anic karena diganggu bahkan dipukul dengan sapu lidi. Jadi solusinya jangan tawon itu dibuat panic supaya tidak menyengat. 

5. Rajin membersihkan lingkungan 

Lingkungan yang kumuh akan mendatangkan banyak masalah, utamanya masalah kesehatan. Bukan berarti kita tidak pernah membersihkan lingkungan, namun dengan kejadian tawon masuk kamar dan menyengat orang dalam hal ini cucu saya maka kami harus lebih rajin lagi membersihkan dan merapikan pekarangan. 

Pohon yang rimbun akan menyebabkan banyak daun yang rontok dan itu akan mengotori halaman rumah. Juga akan mengundang tawaon bersarang di ranting ranting phon tersebut. Kalau Cuma burung yang bersarang tidaklah masalah karena ramai suara burung adalah seperti music alam. Yang dikhawatirkan justeru tawon yang bersarang atau binatang lain yang berbahaya. 

6. Menjadi paham bahwa tawon itu tidak sama dengan 

Lebah Ternyata tawon itu tidak sama dengan lebah. Orang sering mengira bahwa tawon dan lebah itu sama, tetapi sejatinya mereka berbeda walau pun sepintas terlihat sama. Perbedaan antara tawon dan lebah adalah sebagai berikut yang penulis ambil dari berbagai sumber. 
  • Tubuh tawon memiliki bentuk dada serta perut yang lebih silinder dan panjang sedangkan lebah bentuk dada serta perut yang lebih bulat dan berbulu.. 
  • Tubuh tawon lebih mengkilap dan sedangan lebah lebih berbulu 
  • Bentuk tubuh yang berbeda karena memang memiliki fungsi yang berbeda. Tubuh tawon yang silinder bersifat aerodinamis sehingga lebih mampu terbang tinggi dan meliuk-liuk di udara saat menangkap mangsanya.Tubuh lebah yang bulat dan berbulu berfungsi untuk mengumpulkan serbuk sari saat mereka sedang mengisap sari bunga. 
  • Sengat tawon lebih mulus dan dan bisa untuk menyengat berkali-kali, sedangkan lebah jika sudah menyengat akan mati karena sengatnya tertinggal ditubuh orang yang disengat. Tawon lebih agresif menyengat sedangkan lebah tidak terlalu. 
  • Koloni tawon hanya sekitar 10.000 sedangakn lebah lebih banyak hingga 75.000 
  • Sarang tawon berbentuk seperti kertas karena terbuat dari serbuk kayu yang dicernanya, sedangkan sarang lebah berbentuk heksagonal atau sisi enam yang terbuat dari sel-sel lilin lebah dan berguna untuk menyimpan telur, larva, serta pupa. 
  • Tawon bersifat predator karena memakan ulat atau serangga lain, sedangkan lebah bersifat vegetarian hanya memakan serbuk bunga. 
  • Tawon juga menghasilkan madu saat dia juga makan serbuk bunga tetapi tidak sebanyak lebah madu. Madu tawon hanya untuk lavanya saja. 


Demikian hikmah dari pengalaman disengat tawon. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk pihak yang lebih luas.

3 comments:

  1. alhamdulillah,jadi tambah wawasan pengetahuan tentang tawom,,,mantap mba artikelnya...terus menulis mba,,top bgt

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah,jadi tambah wawasan pengetahuan tentang tawom,,,mantap mba artikelnya...terus menulis mba,,top bgt

    ReplyDelete
  3. alhamdulillah,jadi tambah wawasan pengetahuan tentang tawom,,,mantap mba artikelnya...terus menulis mba,,top bgt

    ReplyDelete